Liburan tanggal 29 kemaren yang bertepatan dg ulang bulannya Syakira ke 9bln (cerita dan doa2nya ada disini) kami isi dengan jalan-jalan. Niat awal mau ke Taman Pintar, Jogyakarta..tapi jalanan yang macet panjang bahkan sebelum kami sampai kota Jogya membuat kami memutuskan untuk mencari alternatif tempat lain. Mendadak ingetlah akan Candi Ratu Boko yang akhir-akhir ini sering banget masuk TV dan jadi rekomendasi untuk refreshing.
Dari arah Prambanan belok ke kiri (karena kami dari arah Klaten), jalanan mulai menyempit. Kami ikuti papan petunjuk yang mengarah ke situs dan jalannya mulai lebih sempit. Didepan kami ada juga mobil plat B (yang awalnya kami duga juga ingin berkunjung ke candi Ratu Boko). sampai disatu tikungan, mobil tersebut dihentikan oleh petugas berwalkie talkie-otomatis mobil kami ikut berhenti karena jalannya yg tidak memungkinkan untuk menyalip-. Hingga akhirnya ada beberapa mobil dari arah berlawanan yang melintas, kami pun diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Dari papan petunjuk sampai ke lokasi nggak memakan waktu lama, dan saya melihat petugas-petugas berpakaian sama seperti bapak yang tadi menghentikan mobil ditikungan. Dari sini saya udah kagum sama manajemennya yang berpikiran sampai sejauh itu. Karena didaerah Bandungan, Semarang juga ada obyek wisata dengan jalan yang cukup dilalui satu mobil hanya saja pengelolaan mekanisme akses menuju obyek wisatanya ga seperti ini. Disana malah dijadikan ajang mengais rejeki oleh penduduk sekitar, karena merasa membantu lancarnya transportasi..alias ada pungutan liar :(
Untuk masuk ke obyek Candi, kami bayar tiket per orang 25ribuan. Karena sudah siang, kami memutuskan untuk makan dulu. Restonyaaaaa hmmmm asik banget, apalagi kalo misal datengnya sore-sore ngeteh sambil liat sunset! beeuuuhh, berasa jadi putri keraton hahhaa. Makanan yg kami pesan cuma 2 macam (pisang bakar keju dan spageti) tapi nunggunya lamaaaaaaa :D Cuman karena sambil lihat pemandangan yang aduhai dan angin yang semilir, jadi ga kerasa. Saran, kalo misal mau kesana jangan pesan spageti deh ya, terlalu oily dan ga ada rasa hahhaa..
Udah isi tenaga, kami naiklah ke kawasan candi. Di depan gerbang sudah ada petugas yang bagi-bagi kain (entah sejak kapan, di daerah Jawa kalo mau masuk candi juga harus pake kain macam di Bali) daaaan bagi-bagi air minum hahhaa. Berasa dapet bekal deh hihhii..soalnya pernah kita ke Prambanan ga ada service macam ini. Di Candi Ratu Boko juga disediakan tempat-tempat istirahat seperti gazebo atau kursi-kursi untuk melepas lelah, ada juga kran-kran air yang mungkin dipakai untuk cuci muka (ga tau itu bisa diminum atau engga). Jalan yang menanjak jadi ga kerasa karena rimbunnya pohon-pohon. Pokoknya asyik banget :D
Hanya saja, saya lupa bawa senjata andalan kalo lagi jalan-jalan : KACAMATA hahaha...jangan lupa bawa kacamata ya tiap jalan-jalan outdor. Biar nyaman :)
Ini oleh-olehnya buat pembaca sekalian
 |
| ini view dari restonya, bisa liat candi prambanan dan kereta, kalo ada yg lewat :p |
